Payung kuno

by 10:34 PM 4 comments
 "Huh, ulang tahun kok di kasih payung, sih?" keluh Lina dalam hati. ulang tahunnya yang kali ini terasa sedikit kacau. pertama, ayahnya menolak membelikan smartphone terbaru, kedua, adiknya ,Lala, terus merengek pulang. ulang tahunnya memang diadakan di luar rumah, di sebuah restoran anak. jadi, karena hal tersebut, Lina merasa kecewa. "mana modelnya kuno begini,lagi" gerutunya."ah, siapapun yang memberikan payung ini, bakal kucuekin!" tekadnya.

 Sampai di sekolah, Lina menanyakan hadiah apa yang diberikan teman-temannya. ternyata tak ada yang memberikan payung. Lina makin penasaran. Pulang sekolah, ia bakal mencari bukti bukti untuk menemukan pelaku pemberi payung, Tekadnya lagi.

   Di rumah, Lina mulai mencari bukti.pertama, ia mencari kertas kado pembungkus payung. coraknya bergambar beruang teddy kecil memeluk hati. "siapa yang memegang kado ini tadi ya?.. hmm... oh ya! tadi Hana sempat memungut kado ini,ya..." kata Lina dalam hati. "langsung ke rumah nya saja deh!" kata Lina sambil menuju ke garasi untuk mengambil sepeda.


  Tok,Tok. Ini sudah ketiga kali nya ia menuju rumah temannya. tadi, Hana bilang itu bukan kado punyanya, ia hanya mengangkatnya saja."Gina tadi mengambilnya. mungkin dia pelakunya." kata Hana. tapi ternyata Gina hanya mengagumi bungkus nya saja." tadi Sekar memberikannya padamu,kan? pasti dia pelakunya!" sahut Gina yakin. maka Lina pun pergi ke rumah Sekar."kuharap Sekar lah pelakunya..." keluh Lina capek. jarak rumah Lina dengan teman-temannya cukup jauh,apalagi banyak tanjakannya. pantas-pantas saja kalau dia capek."ya? oh, Lina! ada apa?"Sekar membuka pintu. "Sekar, apa kau memberikanku ini?" kata Lina to the point. Sekar mengamati payung kuno itu."bukan. aku memberikanmu alat tulis." kata Sekar."lalu kenapa waktu itu kamu memberikannya pada ku?" kata Lina heran. "aku hanya membantu mengambilkan kado dan memberikanya padamu. bukan aku.. " sahut Sekar sambil menggelengkan kepalanya.

  "HUAAH...." Lina merebahkan tubuhnya. Ia jadi heran. tak ada satupun yang memberinya payung itu. apa ini adalah payung yang diberikan alien? "bukan" pikirnya."baiklah, aku pasrah saja. yang jelas payung ini gak akan pernah kupakai" kata Lina ke dinding kamarnya."Lina, kamu ngelihat majalah ibu nggak?" suara ibunya memecah kesunyian."nggak bu" balas Lina."coba cari di ruang tamu!" kata ibunya.

  Lina sibuk mencari majalah ibu. "dimana ya? kok, nggak ada...."keluhnya. JDUUK! "adau! aduh! aw..." ringisnya.kepalanya bertemu meja.hanya saja sambutan meja terlalu keras."ah ini! akhirnya ketemu!" Lina menyahut kegirangan. majalah itu ia temukan di bawah kolong sofa."pasti ada yang menendangnya..."pikirnya.tapi selain majalah ibu, ada sampah kertas. ia mengambilnya. "oh! ini kan, kertas kado beruang itu!" kata Lina terkejut setengah hidup.

   Setelah memberikan majalah nya ke ibu, Lina kembali ke ruang tamu. berarti pelakunya bukan teman-teman. pikirnya.tersangka hanya ada dua.ibu, dan kakaknya. ayahnya? tidak mungkin, karena ayah Lina sedang bentrok dengan Lina gara- gara smartphone.sementara Lala bahkan tidak ingat ulang tahunnya.berarti,pertama, ibu. Lina kembali ke kamarnya. ia mencoba mempasangkan kertas kado beruang itu ke payung itu. rapih, kalau di pikir.kakaknya adalah orang yang berantakan. kamarnya saja seperti habis kena badai.berarti, "Ibu!!" jerit Lina. ia lari menuju ruang baca. "Ibu,ibu !" Lina ter engah-engah. "apa?! " ibu Lina ikut panik. "ibu yang ngaasih payung ini ya? buat hadiah ulang taun Lina?!" kata Lina sambil berharap jawabannya "ya"." ih, kamu ini! bikin kaget saja! bukan!" Ibu menjawab dengan sedikit dongkol lalu melanjutkan membaca.

  lah, terus siapa?
Itulah pikiran yang menghantui Lina sampai sore. tapi terlupa ketika waktu makan malam. menunya adalah sate padang kesukaannya. Lina melahap 4 piring. "wah, anak kurang gizi..kasian.." kata kakaknya mengejeknya."ih, kaya ngerasa cukup gizi" kata Lina membalas."ah, yang penting,kan, gak kurus kerempeng" kata Lina ketika melihat kakaknya hendak membalas."hehehehe" kekeh kakaknya."tau aja" lanjutnya sambil menjitak kepala Lina sambil lalu."kak, kakak ngasih aku payung ya?" memang,sih, meragukan. tapi coba saja,pikir Lina."nggak. kakak ngasih snow globe yang patung nya slenderman itu..." kata kakak nya sambil lalu."ih.. ternyata kakak yang ngasih! aku ketakutan tau!!" kata Lina kesal."nyehehehe..."

  "TERUS SIAPA????? MUEHEHEHUAAA!!" Lina berteriak di kamar nya. tidak ada yang memberinya payung itu. trus siapa? alien? alien mungkin memanfaatkan payung itu untuk memata- matai bumi."siapa tahu?" kata Lina sambil mengambil payung itu. ia mengamatinya."bagus juga ya,ternyata gambar bunga toh.."
kata Lina menyadarinya. lalu ia meraba bahannya."hmm, bahannya halus" katanya.lalu Lina mencoba membukanya. "waah, bagus kalau kena cahaya, ya!" kata Lina ngomong sendiri.ketika mau menutup payung, ia kaget ketika sebuah kertas jatuh dari payung itu. penasaran,ia membacanya:

Untuk Lina

selamat ulang tahun,ya. moga panjang umur dan sehat selalu. kamu gak suka payung ini? coba kamu pikir dua kali. benda itu yang penting kegunaannya. penampilan itu nomor dua.payung ini adalah payung yang paling bersejarah bagi kakekmu. nenek memberikannya sebelum akhir hayatnya.dan payung ini pula yang membuat kakek memberikannya padamu. ini istimewa. selamat sejahtera untukmu

"tak kenal maka tak sayang"

           H
 Oooh. Lina tahu sekarang. ia melihat huruf H sekali lagi. H berarti Herman. Herman adalah nama ayahnya.

Lina berubah. ia lebih menghargai barang yang diterimanya. apalagi, ia tahu kalau payung itu warisan kakeknya.

Syafa Adiva

Junior High School Blogger

Halo, aku senang kalian berkunjung. Terima kasih sudah mau berkunjung dan membaca postinganku ^_^

4 comments:

  1. ana gak baca semuanya sih.. tapi bagus! #Tsu

    ReplyDelete
  2. hahaha! setelah ana baca, ternyata ceritanya seruuu! #Tsu

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih ya! mana #Moffy?
      -numpang nanya-

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete